Kubayangkan butir air mata memenuhi pelupuk matamu
    saat kau membacakan baris-baris kasih sayang
    kepada buah hatimu
    Kusapa, ada beberapa butir air mata menggantung di sukmaku
    hendak menyeruak ke dunia menemani keharuanmu
   
    Tak ada yang dapat kuucapkan hari ini
    seperti hari kemarin, aku hanya bisa membisu
    coba kutulis beberapa kata ungkapan kehormatan
    kepadamu yang kini duduk menyaksikan ilham Allah
    merasuki tulang-tulang tuamu.
   
    Adakah aku akan melihat orang tuaku
    sebahagia lantunan nyanyian hatimu
    yang hendak menempuh tahap tertinggi kodrat manusia?
    aku merenung menggores bayangan butiran air matamu
    yang terdorong keluar oleh kebahagiaan
    aku berusaha menutupi jalan untuk air mataku
    yang tak sanggup menahan keharuan
    menuntut jalan keluar,
    mungkin hendak berteman dengan air matamu 
   
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
 
 
 
 Postingan
Postingan
 
 

 
 
 
 
 
Tidak ada komentar:
Posting Komentar